JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan pembuat game Angry Birds asal Finlandia, Rovio, akhirnya resmi meluncurkan Angry Birds Space serentak di seluruh dunia pada Kamis (22/3/2012). Tantangan baru dari game ini adalah gravitasi.
Meski burung-burung pemarah itu berada di luar angkasa, bukan berarti ia hanya melayang-layang begitu saja. Ia masih punya tugas besar menghancurkan si babi hijau, yang dengan cerdik membuat benteng di planet, bulan, ataupun asteroid.
Untuk menghancurkannya, burung pemarah harus masuk ke dalam galaksi yang punya medan gravitasi. Namun ini bukan sembarang gravitasi karena daya tarik/gravitasi di setiap galaksi berbeda-beda dan akan membuat burung berputar-putar.

Nah, gravitasi unik di dalam galaksi inilah yang akan memberikan sensasi gaming berbeda dari Angry Birds versi sebelumnya.
Burung-burung pemarah ini dibekali dengan jurus baru, dan tak lupa, ada seekor burung baru yang membantu menyelesaikan misi. Uniknya, semua burung didandani dengan aksesori yang membuat mereka tampak lebih keren.
Ada 60 level yang menanti di Angry Birds Space. Pemain game bertugas mengira-ngira tarikan dan kemiringan ketapel, apakah perkiraan Anda tepat mengenai si babi hijau atau malah jauh dari target?
Game yang siap bikin ketagihan ini tersedia untuk perangkat mobile berbasis Android dan iOS. Untuk pengguna Android, Anda bisa mengunduh Angry Birds Space secara gratis di Google Play, sedangkan penguna perangkat iOS bisa mengunduhnya di App Store dengan harga 0,99 dollar AS.
Rovio juga mengeluarkan Angry Birds Space versi HD dengan harga 2,99 dollar AS, tetapi hanya diperuntukkan ke iPad dan perangkat Android tertentu.
Angry Birds Space juga hadir untuk komputer PC dan Mac.
Angry Birds Space:
Google Play:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.rovio.angrybirdsspace.ads
App Store:
http://itunes.apple.com/us/app/angry-birds-space/id499511971?mt=8
Angry Birds Space HD:
Google Play:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.rovio.angrybirdsspaceHD&feature=more_from_developer
App Store:
http://itunes.apple.com/us/app/angry-birds-space-hd/id501968250?mt=8
KOMPAS.com — Setelah dipaksa tutup oleh FBI dan pemiliknya ditahan, Megaupload http://www.blogger.com/img/blank.gifkembali didera masalah.
Data-data di Megaupload akan dihapus secara bertahap. Penghapusan ini bukan perintah FBI, tetapi karena Megaupload tak membayar sewa ke perusahaan penyedia layanan penyimpanan yang selama ini menyimpan data pengguna Megaupload.
Memang, secara tidak langsung ini karena FBI juga. Megaupload tak bisa membayar tagihan tersebut karena akun bank Megaupload sudah dibekukan FBI.
Menurut rencana, penghapusan tahap pertama akan mulai dilakukan pada Kamis (2/2/2012) waktu setempat.
Penutupan Megaupload merupakan kasus terbesar di Amerika Serikat terkait pembajakan online. FBI menutup situs file sharing tersebut dan menahan tujuh karyawan Megaupload untuk menjalani proses hukum.
Sementara itu, pengguna Megaupload di seluruh dunia merasa dirugikan karena data-data pribadi mereka yang tidak terkait pembajakan juga ikut terblokir dan pengguna sama sekali tak bisa mengaksesnya. Pengguna Megaupload lalu mengancam akan menuntut FBI atas kerugian yang dialami.
Sebetulnya data-data milik pengguna Megaupload tersebut masih ada dan masih bisa diakses. Namun, karena akun bank Megaupload telah dibekukan oleh FBI, Megaupload tak bisa melakukan pembayaran ke dua perusahaan penyedia layanan penyimpanan bagi Megaupload.
Dua perusahaan itu, yakni Carpathia Histing Inc dan Cogent Communications Group Inc, akan menghapus data-data pengguna Megaupload mulai hari Kamis ini.
Pengacara Megaupload, Ira Rothken, mengatakan kepada Associated Press bahwa penggunaMegaupload setidaknya berjumlah 50 juta orang. Di antara jumlah tersebut, sebagian besar menggunakanMegaupload untuk kepentingan pribadi, seperti menyimpan data-data pekerjaan dan kenangan bersama keluarga dalam berbagai format multimedia.http://www.blogger.com/img/blank.gif
"Jutaan orang menyimpan hasil kerja dan kehidupan personal dan di antara mereka juga menghasilkan uang untuk kehidupan keluarga dari data-data tersebut. Satu atau dua orang dari pemerintahan menghancurkan kehidupan jutaan keluarga. Ini tidak bermoral, tidak etis, dan sangat barbar," ungkap Rothken seperti dikutip CNet.
Megaupload memang berkantor pusat di Hongkong, tetapi server-nya berada di Virginia karena Megaupload mempercayakan penyimpanan data kepada dua perusahaan di Virginia.
Inilah yang menyebabkan Megaupload tersandung kasus tentang pembajakan online, yang sedang gencar diperangi Pemerintah AS.
SUMBER :http://tekno.kompas.com/read/2012/01/31/09490980/Data.Pengguna.di.Megaupload.Akan.Dihapus